Sedikit Demi Sedikit Lama-lama Jadi Bongkahan Emas

Buka Rekening Tabungan Emas gak ribet
Gadai Emas, Pegadaian Emas
Sejak mengenal uang maka sejak itu pula saya tahu kalau tabungan yang terbaik dan menjanjikan adalah berupa emas.
Kalau orang-orang menginvestasikan uang mereka dengan kredit mobil, maka saya (atas ajaran orang tua) memilih untuk menukar rupiah dengan emas.

Kenapa pilih emas?
Begini, saya ini termasuk seseorang yang sangat suka dengan kenyamanan. Tidak mau rugi dan sangat menjauhi hutang. (Ini tentu saja beda dengan matre). Gampangnya, saya adalah orang yang tidak mau ribet sejak dalam kandungan.
Alasan memilih emas tentu saja karena emas itu barang mahal yang harganya cenderung tetap atau justru naik tiap tahunnya. Tidak ada sejarah orang berinvestasi emas lalu merugi. Kecuali jika orang itu salah taktik atau perhitungan.

Bicara emas tidak lengkap rasanya tanpa membawa-bawa nama Pegadaian
Kenapa?
Jawabannya simpel, karena saya, Pegadaian dan emas punya cerita yang saling berkaitan.

Ada apa dengan Pegadaian?
Saya tahu kalau emas itu bisa dibeli di mana saja, toko emas misalnya.
Tidak masalah sih bagi mereka yang sudah punya modal untuk belanja banyak emas. Namun bagaimana dengan mereka (saya) yang minim duit?
Nah solusinya, ya, ada di Pegadaian ini. Wajar jika Pegadaian punya slogan "mengatasi masalah tanpa masalah".

Kenapa Pegadaian?
Perkenalan saya dengan Pegadaian sudah cukup lama. Dulu saya tahunya Pegadaian itu adalah tempat untuk pinjam uang dengan jaminan barang berharga milik kita; misal motor atau sertifikat rumah.
Teman saya sering menggadaikan cinta handphone untuk hal-hal mendesak. Misal ketika dia butuh uang untuk bayar sekolah sementara uang kiriman dari orang tua tak kunjung kelihatan rimbanya. Pegadaian jadi solusi tepat untuk mahasiswa perantauan.

Dulu, dulu sekali tetangga saya selalu beranggapan bahwa Pegadaian itu adalah tempat kuno. Pegadaian tidak se-ngehitz bank bank konvensional. Orang akan beranggapan bahwa mereka yang sering ke Pegadaian adalah orang lawas yang punya kebutuhan mendesak.
Padahal itu adalah justru pemikiran purba. Hari ini Pegadaian telah berubah, tidak sepurba seperti yang orang-orang kira. Pegadaian menjadi sebuah tempat nyawan sekaligus terpercaya.

Seiring berjalannya waktu saya semakin melek. Ternyata Pegadaian tidak hanya sekedar melayani pinjaman uang ala ala Bank. Melainkan lebih dari itu. Pegadaian juga bisa dipakai untuk tempat menabung, belanja, menyimpan emas, mencairkan wesel juga tabungan emas.

Mekanisme Tabungan Emas

Apa itu tabungan emas??
Sama halnya seperti tabungan biasa. Bedanya uang yang kita tabung pada akhirnya nanti saat dicairkan akan berubah jadi emas. Bukan lagi nominal uang namun nominal berapa gram berat emasnya.

Saya kemarin tergoda untuk mencoba nabung emas. Ternyata cukup mudah membuka rekeningnya. Sekian menit dan akhirnya sudah terdaftar sebagai nasabah.

Ketika saya bertanya berapa potongan tiap bulan? Petugas yang ramah itu menjawab kalah selama setahun pertama tidak ada potongan. Baru nanti tahun berikutnya, itu pun potongannya sekitar Rp 2.000 - 2.500, cukup terjangkau dibanding dengan bank konvensional.

Yang lebih menggiurkan lagi, kita tidak dituntut untuk menabung setiap minggu/ bulan atau yang lainnya. Kapan saja kita punya uang, kita bisa menabung. Dan juga tidak ada batasan minimal atau maksimal berapa rupiah yang harus disetor.
Saya tentu tertarik dengan sistem ringan seperti ini. Kalau begini saya bisa menyisihkan uang mulai dari seratus rupiah sampai seratus ribu. Tidak masalah berapa yang dipunya, cukup dikumpulkan rupiah demi rupiah lalu ditabung ke Pegadaian nanti tanpa kita sadari kita sudah punya simpanan berupa emas batangan. Emas murni. Emas yang sewaktu-waktu bisa kita ambil untuk memenuhi kebuhutuhan nikah hidup.
Ternyata untuk punya emas tidak usah pakai galau bin ribet. Adanya cuma Rp 5.000,00 ya sudah tabung saja. Tidak usah khawatir tidak diterima, Pegadaian menerima kok berapa pun kita menabung untuk investasi emas.
Dari seratus rupiah jadi sebongkah emas

Masih adakah cerita lain tentang Pegadaian?
Tentu saja banyak. Misal pegawaian yang cakep cakep, eh, kita skip saja bagian ini.
Begini, datanglah ke pegadaian untuk bertanya jika memang kalian tidak tahu dan segera ingin tahu.
Jika kebetulan memang sedang kesusahan (ngapunten bahasa saya sedikit menohok) modal bisa datang dan mencoba pinjam ke sini. Apakah bunganya besar? Saya rasa tidak terlalu. Cek saja jika tidak percaya.

Jadi, Min, tolong kasih alasan kenapa harus bersahabat dengan Pegadaian?
Karena seperti halnya sahabat, Pegadaian datang untuk berbagi bahagia. Merangkul dan memberi kemudahan. *tsah
Sepengalaman saya, Pegadaian tidak ribet dan cenderung sangat membantu.
Biaya-biaya administrasi terjangkau.
Dan lagi kantor Pegadaian kini sudah ada di mana-mana. Bahkan di kampung saya Gunungkidul, Pegadaian berdiri kokoh di selatan alun-alun pemda. Strategis dan sewaktu-waktu (sepanjang jam kerja) bisa kita datangi.

0 Response to "Sedikit Demi Sedikit Lama-lama Jadi Bongkahan Emas"

Posting Komentar

Mini GK author from Gunungkidul, Indonesia

Tiket Promo

Followers