Mampir di Lapak Jual Buku Sastra

Jalan-jalan nggak selalu mahal kok.
Piknik nggak selalu harus ke luar kota, kan.
Bersenang-senang tidak harus ramai-ramai, bukan?

Kalau jatuh cinta, itu baru dibutuhkan orang lain.
#KataMini "Namun alangkah baiknya sebelum kau jatuh cinta pada orang lain maka jatuh cintalah dulu pada dirimu sendiri"
Ribet?
Sebenarnya tidak juga kok, cuma kadang apa yang diucapkan tidak selalu mulus seperti apa yang ada dikenyataan.

Tahun baruan kemarin saya hanya sendiri, itu bukan berarti saya tidak jatuh cinta, saya tetap jatuh cinta kok meski diam-diam. Nah karena sendirian saya merasa perlu sedikit hiburan, maka begitu ada info kalau bakalan ada Tahun Baruan di JBS, maka saya langsung menyempatkan diri untuk hadir.

Hari pertama, saya lewat.
Hari kedua, absen.
Hari terakhir, saya datang meski tidak yang paling pertama tapi tetep bagian awal.
Saya sedikit 'galau' ketika masuk markas JBS. Bayangkan saja, di sanalah tempatnya buku-buku keren. Dari mulai yang saya incar sudah cukup lama sampai yang baru saya lihat untuk pertama kalinya.
Usap mata, usap dada, usap dompet. Buku keren harganya juga keren, yang baca sudah pastilah keren. Yang nulis sudah pasti ruarbiwasah.

Selain tengok-tengok buku keren itu, saya juga berkesempatan untuk mengikuti diskusi yang cukup menarik perhatian dan kasih sayang.
Ada dua diskusi yang hari itu diselenggarakan. Beruntung saya datang awal (meski harus berteman dengan sedikit gerimis). Dan mungkin sayalah peserta yang terjauh, Gunungkidul, cuint.


Sesi pertama diisi oleh Chris dengan tema 'adaptasi novel ke film'
Sesi kedua, ini yang saya harap harapkan, dan tara,,,
Sesi ini diisi oleh teman teman Klub Buku Yogya.


Sedikit mengenai KBY
jadi klub ini berdiri sudah empat tahun. Dan parahnya, saya malah baru bergabung awal tahun ini. Wow menyedihkan sekali harimu, Min.
KBY juga punya grup WA, di mana di sana setiap harinya diisi dengan macam-macam kegiatan.
Ada juga acara kopdaran bulanan. Acar KBY sudah terperinci dengan matang. Bahkan acara sebulan kedepan sudah ada jadwalnya.
Gabung di klub ini membuat saya serasa butiran butiran kapas, ringan melayang ditiup angin.
Bayangkan saja, isinya adalah orang-orang keren dengan bacaan buku-buku keren yang ditata rapi dalam rak keren. *Apaan sih??*
Iya saya pokoknya mupeng dengan buku dan rak dari teman-teman KBY.

Masih disesi yang sama, ada juga teman-teman dari Puisi Indo Jogja. Kami ngobrolin puisi. Bagaimana cara nulis puisi sampai bagaimana mendeklamasikan puisi. Seru dan bikin nagih.

Acara dimoderatori oleh sastrawan muda naturalisasi idola pada mbak-mbak gemes, Dea Anugerah. Heran, sampai hari ini saya masih sering upload poto si sastrawan ini demi fans-fans di luaran sana. Apa cobak yang menarik dari Dea? Tampang? Iya sih dia ganteng, banyak mbak-mbak yang bilang mirip artis Korea. Oke dia ganteng. Lalu apa cuma itu? Tidak, cuint, ternyata selain tampan, si Dea ini juga pinter ruarbiwasah, tulisannya kece badai, status twittrnya aja sampai diikutin sama mbak-mbak gemes fans berat dia. *Beuh, ngrumpiin kamu tiap hari, Dea*

Tapi saya seneng. Seperti yang saya bilang, saya tidak mau datang ke acara tanpa mendapatkan sesuatu. Nah di tahun baruan kali ini, selain mendapat kenalan baru, jumpa pertama dengan teman KBY, saya dapat hadiah sebuah voucher belanja senilai 50ribu. Ini menyenangkan sekali mengingat uang itu bisa dibelikan dua buku *dan saya melakukan itu dengan menambah sedikit rupiah*

0 Response to "Mampir di Lapak Jual Buku Sastra"

Posting Komentar

Mini GK author from Gunungkidul, Indonesia

Tiket Promo

Followers