HAGESU : Sebuah Film

Dunia film sedang berada dalam perjalanan menuju puncak emas. Setelah era kebangkitan perfilman tanah air beberapa tahun lalu setelah mati suri yang menghabiskan waktu tidak pendek. Setidaknya seperti itu yang saya pahami belakangan ini.



Coba kita tengok sejenak jadwal-jadwal film yang diputar di bioskop. Ada berapa banyak film buatan dalam negeri yang ikut berdesak-desakan antri untuk bisa ditampilkan di publik? Jawabannya banyak. meski begitu banyak juga film-film buatan anak negeri yang sampai hari ini belum bisa mendapat ‘tiket’ kesempatan untuk nangkring di teater bioskop Indonesia. Tapi, apakah karena film itu jelek? Belum tentu. Ada kalanya film yang belum nangkring itu justru mendapat sambutan hangat di festival-festival luar negeri. Baru setelahnya nanti ada kemungkinan akan tampil di bioskop dalam negeri untuk menghibur pecinta film.
Bicara festival, maka inilah tahun keemasan bagi para pecinta sineas. Sebab belakangan banyak pihak yang menggelar acara festival film pendek. Film-film berdurasi lima sampai sepuluh menitan dilombakan untuk mendapatkan pemenang.
Ini menunjukkan bahwa dunia film sebenarnya tidak pernah musnah. Justru semakin hari semakin berkembang. Begitu pun dengan film-film yang ada di bioskop.
Saya pribadi bukan termasuk maniak film. Tidak sering datang ke bioskop, sesekali saja jika memang ingin dan merasa teracuni oleh trailer atau promo dari pihak filmnya. Selama ini jika datang ke bioskop, saya lebih suka memilih film-film dalam negeri. Film luar kata banyak orang lebih bagus dari film dalam negeri, meski begitu saya masih lebih bisa menikmati film berbahasa Indonesia.
Ada beberapa genre film, baik itu film luar mau pun dalam negeri. Yang paling sering saya tonton adalah genre drama-romantis. Ada juga genre action. Dan yang paling jarang saya lihat adalah film-film horror. Kenapa? Karena film horror seringnya memakai adegan-adegan ‘yang begitulah’ (baca: senonoh).
Saya kira semua film horror ada unsur senonohnya. Ternyata tidak.
Di bulan Mei 2015 ini ada film baru genre horor yang menurut sumber yang dapat dipercaya, yaitu penulis skenarionya, film ini tidak ada adegan senonohnya.
Film yang diliris mulai tanggal 21 Mei 2015 ini berjudul HAGESU. Singkatan dari Hantu Gendong Susu. Film Hagesu tayang tanggal 21 Mei 2015  ini bergenre drama horror. Skenarionya ditulis oleh Nur Rachmawati. Dengan diproduseri oleh AB Iwan Aziz dan Dedy Mercy, yang sekaligus juga sebagai sutradara. Dibintangi oleh Andrew andika, Celia Thomas, Melanie Achmad, Herrichan, Farah Zubir, August Melas, Yati Surachman.
Film berdurasi 85 menit ini awalnya diangkat dari novel berjudul ‘Hantu Gendong Susu’ karya Rudiyant.
Jika penasaran seperti apa filmnya, boleh cek di trailernya. Untuk membuktikan apakah film Hagesu ini sesuai dengan yang digembar-gemborkan, silakan datang ke bioskop terdekat dan lihat filmnya secara utuh.


 Sinopsis Film Hantu Terbaru Hagesu : Hantu Gendong Susu
 
Ajakan Damar Hatmojo (Andrew Andika) membawa kekasihnya Virna (Celia Thomas), serta sahabatnya Mulan (Farah Zubir) dan Andre (Herrichan), ke Wonosobo yang sudah ditinggalkanya sejak kecil, berakibat fatal. Kedatangannya tidak disambut baik oleh ayahnya, Raden Trias Hatmojo (August Melasz). Raden Trias meminta Damar dan teman-temannya untuk kembali secepatnya ke Jakarta. Damar bersikeras untuk tetap tinggal di rumah sampai libur kuliahnya selesai.
Damar berkenalan dengan seorang gadis setempat, Prapti (Melanie Achmad). Lewat mimpinya Damar merasa mengenal Prapti sejak 100 tahun lalu. Damar juga menemukan patung Prapti di gudang tua rumahnya dan melihat ayahnya pada malam-malam tertentu melakukan ritual. Raden Trias mengatakan bahwa Prapti sudah meninggal 100 tahun lalu. Dan ternyata kakek moyangnya mewarisi kutukan masa lalu. Terkuaknya rahasia mengerikan yang selama ini menghantui keluarga Damar membuat dirinya dan sahabatnya terancam.
Arwah Prapti semakin meneror dan mengancam jiwanya. Bahkan Raden Trias yang selama ini sudah mengabdikan hidupnya pada sang arwah Prapti pun menjadi korban. Kondisi semakin sulit ketika hantu Prapti menculik Virna.

3 Response to "HAGESU : Sebuah Film"

  1. HAGESU, hantu gendong susu... semoga serem. hehehe. lama ga nonton bioskop nih....

    Salam,
    Adi

    Unknown says:

    Terima kasih sudah mengikuti FESTIVAL FILM HAGESU .. ditunggu pengumumannya bulan juni ya mbak ..

    Serem nih kayaknya. Tapi kenapa harus susu yang digendong? Hehehe

Posting Komentar

Mini GK author from Gunungkidul, Indonesia

Tiket Promo

Followers