Lomba Resensi Buku Serambi

Judul Buku : Scones and SenSibility
Penulis : Lindasy Eland
Penerjemah : Barokah Ruziati
Penyunting : Ida Wajdi
Penyelaras Aksara : Jia Effendie
Pewajah Isi : Aniza Pujianti
Penerbit : Atria
ISBN : 978-979-024-469-6
Cetakan : Pertama, Maret 20011


Polly Madassa seorang gadis kecil berusia dua belas tahun. Seorang anak dari pasangan suami istri penjual kue. Polly Madassa salah satu gadis kecil yang memiliki sisi romantis yang sangat menakjubkan. Cara berpikirnya tentang cinta dan keromantisan melebihi cara berpikir orang dewasa. Tak jarang jika dia selalu bermimpikan kisah-kisah adegan yang romantis di pinggiran pantai.
Polly Madasa lebih menyukai cahaya lilin dari pada lampu. Tak jarang dia menulis di bawah tamaran lilin dan mematikan lampu kamarnya. Itu semua dianggapnya lebih dari sebuah keromatisan. Dia juga lebih memilih mesin tik yang klasik dibandingkan dengan komputer. Terlebih dia punya seorang sahabat yang mana ibu dari sahabatnya kabur bersama pria lain setelah berkenalan dengan pria itu lewat internet.
Polly selalu menjaga penampilannya seelegan mungkin, meniru gaya-gaya putri kerajaan yang terhormat. Dia juga sering berbicara dengan cara mengutip beberapa kalimat dalam buku-buku klasik yang sering dibacanya. Terlebih lagi setelah berulang membaca Pride and Prejudice karya Jane Austen. Polly akan menggambarkan kisah-kisah cinta orang terdekatnya bak kisah tokoh-tokoh dalam buku romantis tersebut. Bahkan dia selalu menganggap dirinyalah yang paling mengerti tentang urusan asmara, percintaan dan dia membulatkan tekad untuk menjodoh-jodohkan orang di sekitarnya.
Mulai dari kakaknya yang bernama Clementine. Dia melakukan banyak cara agar kakaknya bisa putus dengan Clint dan mencintai Edward. Padahal itu sama sekali tak tepat untuk hati masing-masing. Dan pada akhirnya pun Polly harus mengakui kalau usahanya menjodohkan kakaknya adalah gagal total.

Ada juga Mr.Nightquist, seorang tukang layang-layang yang kesepian ditinggal istrinya meninggal, dia jodohkan dengan seorang perawan tua bernama Miss Wiskerton. Dan ternyata perjodohan ini pun tidak berjalan sebagai mana mestinya. Lagi-lagi Polly harus mengakui tindakannya tidaklah berjalan mulus.

Naluri menjodohkannya belum usai. Sahabatnya-Fran, tak luput dari aksi perjodohan yang sudah Polly laksanakan. Ayah Fran, Mr.Fisk beberapa kali dijodohkan dengan beberapa wanita yang ditemui Polly di jalanan selama musim panas. Berharap sang cupid akan membantunya. Tapi naas, semuanya sama saja. Bahkan boleh dibilang Polly adalah pengacau hubungan asmara Mr.Fisk yang sangat brutal. Beberapa kali sempat membuat Mr.Fisk dan Fran ketakutan. Yang pada akhirnya kemaran Fran menyadarkan bahwa Polly bukanlah seorang tukang jodoh yang hebat.
Selain sibuk menjodohkan orang-orang, ternyata Polly pun ditaksir sama seorang cowok bernama Brad. Namun saying karena kesibukannya menjodohkan orang lain, dia tidak terlalu menanggapi serius cowok yang mendekatinya. Malahan dia menolaknya, namun dengan kata yang halus.

Rencana perjodohan musim panas yang telah dibuat semuanya kacau. Malah boleh dipastikan gagal total.
Dari kisah dalam buku ini, kita akan banyak diberikan pelajaran tentang cinta dan keromantisan. Jangan pernah memaksakan cinta pada orang lain. Dan jangan berusaha untuk menghancurkan cinta orang lain, sebab apa yang kita pikirkan baik belum tentu baik untuk mereka yang menjalin cinta. Kadang kita beranggapan si dia tak pantas untuk si itu, padalah sejatinya merekalah pasangan yang sejati.


Peresensi :

Mieny Angel (Tri Darmini), penulis muda asal Yogyakarta


0 Response to "Lomba Resensi Buku Serambi"

Posting Komentar

Mini GK author from Gunungkidul, Indonesia

Tiket Promo

Followers