Moga Bunda Disayang Allah

"Buku ini akan membuat Anda lebih mencintai Allah dan hamba-hamba-Nya. Jangan menjadi orang yang merugi karena tidak mendapatkan 'ilmu' dari buku ini." (Ratih Sang, Penulis Buku 'Kerudung Praktis')

"Dengan gaya bahasa yang unik dan sarat makna, novel ini kembali mengingatkan kita pada kunci meraih kebahagiaan, yaitu.... ikhlas, sabar dan syukur...." (Cut Putri, Perekam Peristiwa Tsunami Aceh 2004)
Gelap! Melati hanya melihap gelap. Hitam. Kosong. Tak ada warna....
Senyap! Melati hanya mendengar senyap. Sepi. sendiri. Tak ada nada....


Judul : Moga Bunda Disayang Allah
Penulis : Tere Liye
Penerbit : Republika
Editor : Andriyati
Front Cover : Soraya Intercine Films
Back Cover : Mano Wlfie
Cetakan : I. Nove 2006, XIX Agustus 2013
Halaman : vi+306 tebal : 20.5 x 13.5
ISBN : 978-602-8997-65
Mau atau tidak mau mengakuinya, novel karya Bang Tere Liye ini benar-benar menginspirasi. Membuat kita sadar diri bahwa betapa beruntungnya hidup kita sekarang. Betapa dahsyat kuasa Allah pada setiap hamba-Nya.

Agaknya bagi kita yang rajin mengeluh, ada baiknya mulai hari ini sadar diri. Buat apa mengeluh? Yang ada harusnya kita bersyukur. Bersyukur atas apa yang Allah ciptakan untuk kita.
Mata normal yang padanya kita bisa melihat keindahan. Melihat warna warni yang begitu cantik.
Mulut manis yang dengannya kita bisa bicara. Bicara apa saja yang membuat orang lain paham dengan apa yang ingin kita sampaikan.
Sepasang telinga yang berfungsi untuk mendengarkan.

Tapi, ada masanya kita lalai. Bukan mempergunakan apa yang dikaruniakan untuk sesuatu yang baik namun justru sebaliknya. Mata untuk melihat yang tidak pantas. Mulut untuk berkata kotor. Juga telinga yang beralih fungsi untuk mendengarkan sesuatu yang banyak mudorotnya.

Melati kecil, yang ada di novel ini memberikan makna pada kita agar senantiasa kembali bersyukur padaNya. Melati kecih yang diciptakan oleh Bang Tere Liye dengan meminjam ruh Hellen Keller adalah seorang gadis enam tahun yang buta tuli otomatis bisu. Selama tiga tahun ia menjalani hidup serba sendiri. Gelap tanpa ada satu cahaya atau suara yang mampu didengarnya.
Orang tidak akan pernah tahu apa mau gadis cilik seorang konglongmerat bernama HK yang tinggal di atas bukit itu.

Melati mengalami cacat itu sejak ia berusia tiga tahun. Sebuah kecelakaan kecil di pantai saat ia dan keluarga berlibur. Tidak disangka, liburan menyenangkan itu berakhir dengan tragedi mengerikan.

Di usia enam tahun, datanglah Karang, lelaki pemabuk yang selama tiga tahun terakhir tidak pernah mandi dan cukur jenggot. Karang tampak begitu menyedihkan karena teringat masa lalunya yang mengerikan. Tentang anak-anak rumah bacaannya yang tenggelam dalam sebuah perjalanan piknik. 18 orang anak dinyatakan meninggal. Karang begitu terpukul. Ia menyalahkan dirinya sendiri atas kejadiaan tersebut.

Begitu Karang bertemu Melati, rasa cinta dalam hatinya tumbuh lagi. Meski dengan cara kasar dan menyakitkan akhirnya Karang bisa merubah Melati menjadi seseorang yang bisa mengerti dunia. Karang begitu bersyukur pada Allah yang telah menjawab semua doa dan ingin dari orang-orang di sekeliling Melati.

Satu doa yang lain, yaitu Kinasih. Gadis berlesung pipi berkerudung lembut itulah yang menjembatani Karang dan Melati hingga akhirnya terikat menjadi Guru dan murid.

0 Response to "Moga Bunda Disayang Allah"

Posting Komentar

Mini GK author from Gunungkidul, Indonesia

Tiket Promo

Followers