sekian lama akhirnya ketemu juga dengan salah satu buku karya Djokolelono. Ini sesuatu banget. Dari seorang kawan, saya mulai tahu nama penulis tersohor ini.

Buku ini berusia lebih tua dibanding saya.Diterbitkan pertama kali oleh penerbit PT Gramedia Jakarta pada Juni 1985. empat tahun lebih dulu dibanding kelahiran saya.
Seri Astrid yang saya baca judulnya ASTRID: Duel Dua Dukun.

seperti buku-buku sebelumnya (mungkin), tokoh banyak diisi oleh Astrid dan sang kakak, Sweta.


pengalaman Astrid kali ini cukup mengerikan. Pada tengah malam gelap ia terjatuh dari kereta api di daerah yang terkepung banjir. Dan ia jatuh ke tengah orang-orang yang percaya takhayul. Orang-orang percaya dan yakin bahwa Astrid adalah jelmaan dari perempuan tua yang baru saja dipasung. Wanita tua yang berkekuatan gaib, orang-orang sering menyebutnya dukun. Perempuan tua itu terkenal dengan nama Danyang Kali Batang.
Dan Astrid dalam situasi yang kurang mengenakkan harus terjebak di rumah dukun itu dan mendapatkan perlakuan yang kurang menyenangkan.

Pak Kober adalah saingan Danyang Kali Batang. Ia menganggap dirinya dukun ampun. Dialah yang mencetuskan ide untuk memasung Nyai Danyang dan berniat membinasahkannya.
Dibantu beberapa penduduk kampung, ia melakukan penyerbuan atas Danyang Kali Batang.
Ketika diketahui bahwa rumah Nyai tidak terbakar sebagai mana skenario yang dibuatnya dan justru malah ada seorang gadis dalam pasungan, Pak Kober yakin jika gadis itu adalah jelmaan dari Danyang Kali Batang.
Nyata-nyata Pak Kober salah besar. Sebab gadis itu adalah Astrid yang tanpa sengaja tersesat dan terjebak di rumah Nyai.
Astrid diarak oleh pengikut Pak Kober. Ia akan dibenamkan ke Kali Batang yang sedang banjir. Hal ini dimaksudkan untuk melenyapkan Nyai Danyang.

Beruntung di seberang, Sweta bisa menerima sandi morse yang dikirim Astrid. Hingga akhirnya ia bisa datang dan menyelamatkan adik kesayangannya itu.