Tak banyak yang mampu diperbuat. Namun bukan hanya untuk diam semata. Hidup ini perlu perjuangan. Dan dalam perjuangan perlu sebuah pengorbanan. Sudah kodratnya sedemikian adanya. Hanya saja kadang semuanya itu tidak semulus apa yang kita harapkan.
Demikianlah dengan hidupku.


Aku adalah seorang gadis berusia 22 tahun. Banyak impian dan harapan yang senantiasa aku harapkan. Namun banyak juga mimpi itu yang kandas atau pun tak jua aku temukan jawabnya. Jangankan menjadi nyata, kadang mimpi itu pun lenyap sendiri termakaan keadaan. Ah sungguh membuat nyali ini ciut.

Siapa pun tak terkecuali aku pasti merasakan saat-saat yang sangat sulit, down dalam hidup. Dan semuanya serasa membelenggu. Tapi tetap yakinlah hidup akan selalu berputar bak roda. Yakinlah ada kalanya kita kan di atas juga di bawah, itu sebuah semboyan yang sejak dulu ada dan memang demikian kenyataannya.

Dan aku pun memahaminya dengan penuh arti. Dulu, aku adalah seorang yang tertutup dan enggan untuk bergaul dengan orang lain. Enggan bukan karena tidak diterima namun enggan karena takut penolakan. Sebab memang tak jarang seseorang yang menolak kehadiranku. Masa-masa kecil dulu, masa sekolah aku masih mengingatnya. Aku sering dijauhi oleh teman-teman. Sakit rasanya menerima kenyataan seperti itu. Dan itu terjadi sewaktu masih kecil. Secara naluri itu akan selalu teringat.

Namun seperti halnya roda tadi. Akan selalu berputar. Dan sampailah aku pada detik ini. Sebuah kedewasaan pun mulai menghampiri. Masih minder memang. Namun semakin hari, diri ini semakin tahu inilah hidup. Semakin hari cita-cita dan mimpi yang pernah singgah di hati dan pikiran kembali lagi menggelayut. Meminta untuk diwujudkan.

Apakah mimpiku itu?

Sederhana. Aku hanya ingin menjadi seorang penulis. Ya, seorang penulis. Dan di akhir tahun 2010, aku menemukan titik terang untuk semua itu. Mungkin rodaku memang belum mencapai puncaknya. Namun aku telah mulai menapakinya. Karya-karya yang mengatas namakan diriku sedikit demi sedikit mulai bermunculan.

Tak pernah terbayangkan jika hari ini aku mendapat gelar baru menjadi seorang penulis. Semua itu aku raih dengan kerja keras yang tak sedikit mengeluarkan peluh. Adalah sebuah buku-buku menjadi inspirasi dalam hidupku. Adalah dengan buku aku mendapatkan banyak hal yang tak aku ketahui. Dan adalah sebuah buku, karya yang hendak aku persembahkan.

Ingin banyak buku kutulis. Buku sebuah perjalanan kehidupanku. Lewat buku kutemukan dunia baruku.

“The Soundtrack of Your Life”

Milikilah sebuah pandangan hidup. Yakinlah bahwa hidup tak akan berhenti berputar hanya karena kita merasakan gagal. Lagi aku ungkap kisahku. Menjadi seorang penulis pun, banyak rintangan yang harus ditempuh. Kegagalan demi kegagalan sering dating menerpa dengan tak diduga-duga. Penolakan penerbit, naskah tak lolos, naskah tak layak. Namun apa cukup hanya kita terus meratap. Jawabnya tidak.

Berkaca pada penulis yang ternama. Sebut saja siapa penulis yang kalian kenal?
Tanyakan kepada beliau-beliau, pernahkah mengalami kegagalan? Jawabnya PERNAH. Aku yakin itu. Sebab terkadang apa yang kita banyangkan hanyalah indahnya saja. Hanya kesuksesan semata yang terlihat. Padahal dibalik kesuksesan yang mereka raih, banyak likuan jurang yang harus dilalui.

Dan aku pribadi yang pernah mendengar tuturan langsung dari Kang Abik (Penulis Ayat-ayat Cinta) pun merasakan betapa perasaannya waktu itu sedikit galau karena dianggap tetangganya, bahwa Kang Abik hanyalah seorang pengangguran. Padahal dia penulis. Dan kerja penulis memang beda dari pegawai kantoran.

Seorang sahabat dari Bima, Akhi Dirman Al-Amin. Mungkin sebagain orang mengenalnya sebagai penulis muda. Novelis muda Indonesia yang berbakat. Menganggap dirinya seorang yang mapan, sukses. Tapi tahukah kalian hidupnya? Aku tahu, walau hanya sedikit. Mungkin seujung kuku. Beliau mencapai kesuksesan tidak secara instan. Lewat sebuah buku, aku pernah banyak membaca kisahnya yang pilu. Kisah yang tidak untuk ditangisi melainkan untuk diteladani.

Sekali lagi, aku ingin menyampaikan bahwa hidup ini penuh dengan likuan. Banyak likuan yang harus kau lalui untuk sampai ke puncak.

Tetaplah menjadi pribadi yang mempunyai keyakinan keras. Terus maju untuk mencapai cita-cita. Yakinlah usaha dan doa kita suatu hari nanti akan tercapai. Ingat jangan hanya melihat dari hasilnya. Tapi ingatlah dan pahami betul sebuah proses menuju kesuksesan.

Salam semangat.

Wonosari, Mei 27.2011
~Mieny Angel~ penulis muda dan seorang blogger