FIKSI KOMENT
kemarin Leutika Publiser ngadain acara Fiksi Koment Perdana
Leutika Publisher
FIKSIKOMEN perdana:
Tik...tik...tik.....(tulis ulang dan teruskan jadi cerita fiksi, max 100 kata, tulis langsung di komen status ini) 3 Cerita terbaik mendapat @ 1 buku Skripsi Krispi dikirim ke alamat pemenang (wil. Indonesia). Leutika berhak menghentikan lomba setiap saat, tanpa pemberitahuan lebih dulu :) So, buruan komen di sini... 1 orang hanya boleh 1 x komen ya... Fiksikomen ; your comment, your story
Kemarin jam 12:08 · Tidak Suka · Komentari · Bagikan
gak mau ketinggalan, dengan Tik..tik... aku pun buat koment 100 kata pas
----------------------------------------------------------------------------
Tik...Tik...Tik.....
Jari-jariku masih terus beradu dengan keybord. Hanya suara tik…tik…tik… menemaniku malam ini menyelesaikan beberapa halaman novelku.
Sampai sini aku seakan tak mau mengakhiri kisah yang tengah kugarap. Kurasa banyak bagian-bagian yang rumpang. Dan yang membuatku benar-benar tak mau mengakhirinya adalah cerita yang kuciptakan adalah tentang hidupku.
Aku coba ciptakan tokoh khayalanku. Dia, cowok itu aku masukkan ke dalam kisah ini.
“Ya Allah, sebenarnya apa yang aku lakukan?”
Kucoba memperbaiki apa yang ku tulis. Benar-benar sial, kenapa harus tentang dia?
“Ya Allah, apa emang harus dia? Tak adakah yang lainnya untuk mengisi khayalanku?” ucapku lirih sambil menyandarkan kepala ke tembok.
-----------------------------------------------------------------------------
“Tik...Tik...Tik.....Tika.”
Aku mencoba terus memanggilnya tapi yang aku panggil seakan tak peduli. Aku sudah terlalu lama bersabar dan kini dia makin seenaknya saja. Dia pikir aku ini apa? Babu yang bisanya nurut? Tidak.
“Tik, berhenti.” Ucapku sambil menarik tangannya kasar. Aku tak peduli puluhan mata pengunjung mall melihat kami. Aku sudah terlalu emosi sedari tadi menuruti kemauan pacarku ini.
“Sakit lepas.” Ucapnya kesakitan sambil mencoba menarik tangannya.
Kulepaskan genggaman kuatku.
“Dengar nona manja, detik ini kita putus. Aku gak mau jadi babumu terus. Putus.” Kulangkahkan kaki menjauhi mall itu.
Aku tak peduli pada mimik wajahnya, bahkan aku tak sudi melihatnya.
-----------------------------------------------------------------------
Leutika gak kehabisan ide... dan hari ini udah ada pengumumannya, walau kalah gak masalah, terus berkarya tetep semangat
Wonosari, Januari 12.2011
Leutika Publisher
FIKSIKOMEN perdana:
Tik...tik...tik.....(tulis ulang dan teruskan jadi cerita fiksi, max 100 kata, tulis langsung di komen status ini) 3 Cerita terbaik mendapat @ 1 buku Skripsi Krispi dikirim ke alamat pemenang (wil. Indonesia). Leutika berhak menghentikan lomba setiap saat, tanpa pemberitahuan lebih dulu :) So, buruan komen di sini... 1 orang hanya boleh 1 x komen ya... Fiksikomen ; your comment, your story
Kemarin jam 12:08 · Tidak Suka · Komentari · Bagikan
gak mau ketinggalan, dengan Tik..tik... aku pun buat koment 100 kata pas
----------------------------------------------------------------------------
Tik...Tik...Tik.....
Jari-jariku masih terus beradu dengan keybord. Hanya suara tik…tik…tik… menemaniku malam ini menyelesaikan beberapa halaman novelku.
Sampai sini aku seakan tak mau mengakhiri kisah yang tengah kugarap. Kurasa banyak bagian-bagian yang rumpang. Dan yang membuatku benar-benar tak mau mengakhirinya adalah cerita yang kuciptakan adalah tentang hidupku.
Aku coba ciptakan tokoh khayalanku. Dia, cowok itu aku masukkan ke dalam kisah ini.
“Ya Allah, sebenarnya apa yang aku lakukan?”
Kucoba memperbaiki apa yang ku tulis. Benar-benar sial, kenapa harus tentang dia?
“Ya Allah, apa emang harus dia? Tak adakah yang lainnya untuk mengisi khayalanku?” ucapku lirih sambil menyandarkan kepala ke tembok.
-----------------------------------------------------------------------------
“Tik...Tik...Tik.....Tika.”
Aku mencoba terus memanggilnya tapi yang aku panggil seakan tak peduli. Aku sudah terlalu lama bersabar dan kini dia makin seenaknya saja. Dia pikir aku ini apa? Babu yang bisanya nurut? Tidak.
“Tik, berhenti.” Ucapku sambil menarik tangannya kasar. Aku tak peduli puluhan mata pengunjung mall melihat kami. Aku sudah terlalu emosi sedari tadi menuruti kemauan pacarku ini.
“Sakit lepas.” Ucapnya kesakitan sambil mencoba menarik tangannya.
Kulepaskan genggaman kuatku.
“Dengar nona manja, detik ini kita putus. Aku gak mau jadi babumu terus. Putus.” Kulangkahkan kaki menjauhi mall itu.
Aku tak peduli pada mimik wajahnya, bahkan aku tak sudi melihatnya.
-----------------------------------------------------------------------
Leutika gak kehabisan ide... dan hari ini udah ada pengumumannya, walau kalah gak masalah, terus berkarya tetep semangat
Wonosari, Januari 12.2011
tetap semangat adinda *halah :D
menang kalah itu biasa..bisa terus berkarya itu baru luar biasa :)
Betulllll...... semangat!!! :D
Salam kenal mbaaaaaa... :)
slm sahabat...
hy ka,kemana saja nich...?
waduch,gak nyambung nich sama isi post nya....
@Mbak Zasachi.... halah sampean kok ndak ikut Fiksikoment?
@Kak Todi.... semangat semangat
@Mbak Riska.... salam balik dari Mieny Angel
@come Back.... holla sahabatku
@sibutiz... hollalalala