Dialog : Selimut Malam
Oleh : Mieny Angel

Malam,
Titip jiwa-jiwa lelap ini
Selimutilah dengan dingin malammu
Biarkan mereka merebahkan tubuhnya
Sejenak biuslah dengan keindahan hadirmu, malam
Indahnya alam mimpinya

Malam,
Kutitip dia padamu
Jagalah jiwa-jiwa lelah ini
Biarkan terus terlelap dalam dekapmu
Cumbulah hembusan nafasnya
Menghilangkan letih di raganya

Malam, ku ingin cerita
Esok, bilamana sang surya terbangun
Memancarkan cahyanya,
Merekapun kan mulai aktivitasnya
Peluh keringat membasuh raga legamnya
Terik sang surya kan membakar kulit ari
Memanggang jiwa-jiwa yang terlelap ini
Begitu andai hujan tiba
Rintik air kan membasahi raga mereka

Tapi malam,
Mereka tak mengeluh
Mereka menikmati dengan bahagia
Mereka sadar, tahu akan posisinya
Tak perlu seragam lengkap berdasi
Tak jua gedung megah berAC
Tiada yang banyak mereka pinta
Hanya satu,
Hanya panen yang melimpah

Malam,
Itulah mereka
Tolong selimuti mereka duhai malam
Merekalah pahlawanku
Pahlawan bangsa setiap perut jiwa
Tanpanya mustahil kita bertahan

Ah malam, tak perlu kau ragu
Ya, merekalah petani
Kutitip mereka dalam dekapmu
Esok mereka kan senyum
Untuk memperjuangkan hidup jiwa yang lain

Malam,
Pada dekapanmu, mereka menghilangkan
Keletihannya
Malam,
Titip pahlawanku
Aku mau perut kami tetap terisi

: Petani kaulah dambaan kami


Wonosari, November 30.2010
Untuk para petani, kutulis puisi ini dalam tidurku, ini bukanlah de Javu

diikutkan dalam Lomba FLP Bekasi Berpuisi di facebook