TOP 50 Puisi Kado Untuk Indonesia



Assalamualaikum

Alhamdulilah, lagi-lagi kabar gembira mendatangi seorang Mieny Angel. Alhamdulilah setelah kemarin naskahnya masuk dalam Antologi Puisi Give Spirit for Indonesia dan juga antologi yang lain ternyata kemarin tanggal 20 Januari 2010 naskahnya dinyatakan lolos dalam TOP 50 Antologi Puisi Kado Untuk Indonesia. Dan lagi-lagi karyanya akan dibukukan.

Kado Untuk Indonesia yang beberapa waktu yang lalu sempat Mieny Angel posting ternyata membawa kabar tersendiri. Mohon doanya agar naskah ini terus melaju siapa tahu sampai pada kandidat JUARA. Amin. walau Mieny sadar, karya-karya juga saingannya adalah sastrawan sastrawan ternama.

Sungguh kebahagian yang luar biasa bisa sampai masuk TOP 50.
Terimaksih untuk Cek Gu Ady Azzumar (yang sudah Mieny anggap Kakak) selaku panitia lomba juga terimaksih untuk Abang Yadhi (maha guru) selaku Dewan Yuri yang selalu sayang pada Mieny Angel, kalian berdua yang telah menamai Mieny Angel menjadi Bedari Mungil. senangnya (^_^)


berikut daftar nama2 TOP 50 sekaligus sambutan Dewan Yuri


DAFTAR TOP 50 CIPTA PUISI "KADO UNTUK INDONESIA"
(URUTAN TIDAK MENUNJUKKAN PEMERINGKATAN)

1. METAFOR DALAM BINGKISAN AIR MATA OLEH : FAKHIRA AKASIA
2. KAUM SRITI OLEH: GIA AYU MUHDIANTI (ARGYA DAIFFANA)
3. PADA JANTUNG YANG KEROPOS OLEH: HYLLA SHANE GERHANA
4. DATANG TAK DI JEMPUT PULANG TAK DI ANTAR OLEH : HUSNI HAMISI
5. KUNYANYIKAN LAGU PALING GULA: INDONESIA RAYA OLEH ARIF FITRA KURNIAWAN
6. MENJEMPUT FAJAR OLEH: HAMLIATI MUSTA
7. IRAMA TEROMPET TAHUN BARU UNTUK BANGSAKU OLEH : DANG AJI SIDIK
8. KESAKSIAN TIANG GANTUNGAN OLEH: ADHY SELALU PUNYA IRA
9. HARI INI, MERAH. OLEH: UNGGUL SAGENA
10. MANTRA PEMBEBASAN “MANTRA PEMBEBASAN” OLEH : YULLY RISWATI
11. KERIPUT MERAH PUTIH DI UJUNG BESI OLEH: CEK MILA NEGARAWAN
12. MERANGKAI PELANGI DI BUMI PERTIWI OLEH: YANDIGSA
13. DIALOG DOA DI NEGERI AFASIA OLEH: DESWITA
14. KUNJUNGAN JIBRIL OLEH: WAMDI
15. HANYA UNTUK INDONESIA OLEH: ARIF WICAKSANA
16. NEGERI KU SEGITIGA, PETAK, BULAT OLEH: MEE LEEYA EGA
17. DEMI KHARISMA PERTIWI OLEH : BUDHI SETYAWAN PENYAIR PURWOREJO
18. INDONESIA DALAM NAUNGAN DOA KAMI OLEH: MUHAMMAD HADDIY
19. ADA PINTA UNTUK INDONESIA OLEH: FAHRUR ROZI ATMA
20. MALAM DI SUDUT KOTA :UNTUK ANAS NASRUDIN OLEH: ABDUL SALAM HS
21. KUSANGKA INI ADZAB OLEH: AURA MELATI
22. DEWI NASIB KARYA: YOLLA MIRANDA
23. PERTIWI TAK AKAN MENANGIS LAGI OLEH RAFIF AMIR AHNAF
24. SAJAK KOTAK-KOTAK OLEH: VERRA OKTI PURWANANTI
25. PADA JAM 00.00 – INDONESIA OLEH: PUNGKIT WIJAYA
26. ADEMPAUZE OLEH; AN
27. HIJAU ZAMRUD OLEH : MIENY ANGEL


28. SYAIR TANAH LAHIR OLEH: RUDY RAMDANI
29. AN NUUR DALAM SECAWAN MIMPI OLEH : AJAISKOR
30. UNTUKMU OLEH NESSA KARTIKA
31. UNTUKMU NEGERIKU OLEH ASNI A SUEB AAN
32. MONOLOG PRESIDEN KARYA: HADI SANTOSA
33. YTH YANG MULIA: MR. RICH OLEH FIYAN ARJUN
34. DANG SENDANG KOPI MALAM, UNTUK INDONESIAKU OLEH: ARKITAN JS SANISTA
35. KAU AKU UNTUK NEGERI OLEH DALASARI PERA
36. KEPALA KATA TANPA KEPALA OLEH DHA NIEZA
37. AKHIR SENJA TANAH AIR BETA OLEH: RAHWIKU TITAHWENING MAHANANI
38. NEGERI SYAITAN OLEH MUHAMMAD ISA A, S.PD
39. JALAN MENIKUNG KE LIMBUR MENGKUANG OLEH: JUMARDI PUTRA
40. BALADA IBU PERTIWI OLEH: HAYA ALIYA ZAKI
41. KADO SEMANGAT MERAH PUTIH OLEH:MUHAMMAD HADI
42. LUKA TANPA NAMA OLEH : RADITYA USRA...
43. ADA CINTA UNTUKMU INDONESIA OLEH MUHAMMAD RASYID RIDHO
44. UPACARA IBU OLEH: FAJRI ADHARI
45. PERIUK BELANGA OLEH: IKA YANTI Y. A.
46. DRAMA SEORANG IBU OLEH: SEDAMAI LAZUARDI
47. SENYUM DI KACA ITU OLEH: RAKHMAT ARI NUGROHO
48. SEKOTAK PENSIL WARNA OLEH: SUCI RACHMAWATI
49. BANGKIT, UNTUKMU INDONESIA OLEH: Ignatius Wijayatmo
50. MOZAIK KEBERSAMAAN OLEH: TENA ASTIR W

Selamat Kepada 50 Naskah Terpilih,

50 naskah terpilih akan mendapatkan buku antalogi puisi “Kado untuk Indonesia” + buku puisi “Ruh dalam Maksiat” karya Ady Azzumar (Literer Khatulistiwa, November, 2010)

Apa kabar semua peserta lomba Cipta Puisi "Kado untuk Indonesia"
hari ini saya akan mempublish Dewan Juri Puisi Kado untuk Indonesia.

dan di bawah ini ada catatan kecil serta cuplikan-cuplikan Dewan Juri di Group Rumah Puisi.



Dewan Juri:
Yadhi Rusmiadi Jashar


CATATAN KECIL PENILAIAN CIPTA PUISI “KADO UNTUK INDONESIA” RUMAH PUISI
oleh: Yadhi Rusmiadi Jashar

Assalamualaikum wr. wb.

Penghuni Rumah Puisi yang saya hormati,
Baik atau tidaknya sebuah karya sastra, erat kaitannya dengan unsur subyektifitas pembaca (penilai). Ada beberapa patokan yang dikemukakan para ahli bahwa karya yang baik memiliki ciri-ciri sebagai berikut; karya tersebut bisa mengkristal, mempunyai sistem yang bulat berkaitan dengan keutuhan (unity), keseimbangan (balance), keselarasan (harmony), dan tekanan (right emphasys), mengungkapkan isi jiwa pengarang dengan baik, menafsirkan kehidupan dan mengungkapkan hakikat kehidupan, tidak bersifat menggurui, universal, tidak melodramatis yang berkesan diatur-atur, dan harus menunjukkan kebaruan, keindividualan, dan keaslian.

Penghuni Rumah Puisi yang cantik dan ganteng,
Tidak selalu karya puisi yang panjang menunjukkan kualitas yang lebih baik dari karya puisi yang pendek. Begitu juga sebaliknya, puisi pendek belum tentu lebih berkualitas dari puisi panjang. Banyak indikator yang menjadi alat untuk menilai baik atau tidaknya sebuah karya. Salah satu hal yang penting adalah soal pemilihan kata. Dalam penulisan puisi, unsur pemilihan kata berhubungan erat dengan makna, keselarasan bunyi, dan urutan kata. Penulis harus cermat memilih kata karena berkaitan dengan keberadaan bahasa dalam puisi yang kaya makna simbolik, konotatif, asosiatif, dan sugestif.

Sebagian besar karya peserta cipta puisi "Kado untuk Indonesia" kurang memperhatikan soal pemilihan kata ini. Beberapa peserta masih boros dalam menggunakan kata. Mubazir. Selain itu, beberapa peserta masih bermain di wilayah permukaan tanpa berusaha menyelam lebih dalam ke palung makna puisi yang dibuatnya. Puisi yang tercipta lebih berupa potret peristiwa tanpa sublimasi dan pengendapan sebelumnya. Disamping hal itu, konsepsi licencia poetica juga kurang dioptimalkan. Ada beberapa karya yang tidak cermat dalam penggunaan tanda baca. Perlu diingat, jika tanda baca itu tak memaknakan apa-apa, selayaknya tidak perlu dituliskan. Di luar itu, saya merasa bangga terhadap beberapa puisi peserta yang menunjukkan kualitas luar biasa.

Penghuni Rumah Puisi yang selau bersemangat dan kreatif,
Berkaitan dengan penilaian puisi para peserta, saya merasa beban ini terlalu berat mengingat keterbatasan kemampuan dan keilmuan saya. Saya sangat beruntung mempunyai istri yang kebetulan memiliki kompetensi di bidang ini dan mau berbagi pendapat berkaitan dengan penilaian karya peserta. Perlu pula dicatat bahwa penilaian ini bersifat subyektif. Artinya puisi peserta yang belum masuk Top 100 bukan berarti puisinya tidak baik. Ada beberapa hal yang menyebabkan puisi-puisi itu tersingkir. Ini berkaitan dengan persyaratan yang sudah dikemukakan penyelenggara sebelumnya yang berkaitan dengan variabel penilaian. Ada baiknya pula kita camkan pendapat Jonathan Culler bahwa dalam konvensi pembacaan, pembaca (penilai) yang berbeda akan menghasilkan penafsiran dan penilaian yang berbeda pula.

Penghuni Rumah Puisi yang tersayang,
Akhirnya, setelah melalui seleksi yang ketat atas karya-karya puisi yang masuk dengan variabel penilaian yang meliputi kesesuaian tema, kekuatan metafora dan diksi, keindahan puisi, kekuatan pesan dan pemilihan judul maka dengan mengucapkan bismillah, nominasi cipta puisi "Kado untuk Indonesia" yang diselenggarakan oleh Rumah Puisi sudah saya susun dan akan diumumkan oleh penyelengara pada waktunya. Dalam kaitan ini, saya tidak berhak membocorkan nama-nama nominasi pemenang. Dengan demikian, atas segala kekurangan saya dan kekurangpuasan peserta, saya mohon maaf karena tak ada gading yang tak retak. Mari kita terus belajar meningkatkan kemampuan agar di masa yang datang karya kita akan lebih baik lagi. Kepada Sang Pemilik Pena, yang atas kuasaNya kita dapat terus berkarya, saya mohon ampunan atas segala kekurangan saya.

Wassalamualaikum wr. wb.




* * *
subhanallah, ini adalah ilmu untuk ikta bersama. dan sebenarnya benar apa yang dikatakan oleh bang Yadhi selaku Dewan Juri dalam "kado untuk Indonesia". karena sesungguhnya, saya sendiri menulis puisi itu tidak sekali langsung jadi. dan har...us beberapakali pengeditan, apakah kata-kata yang dipilih itu bermakna dan sepadan, atau benar malah "pemubaziran kata". ingat, 1 kata dalam puisi itu sejuta makna, berbeda dengan satu kata dlam menulis cerpen. dan buat keluarga besar "Rumah Puisi" setiap ada even lomba menulis baik puisi atau yang lainya, satu kata saja: kita jangan pernah grasah-grusuh dalam mengirimkan karya kita. baiknya, kita perlu teliti, baca berulangkali.bila bathin merasa puas, maka berarti karya sudah pas. dan buat keluarga besar Rumah Puisi terus semangat dalam berkarya "_" keep writing. (Ady Azzumar)



* * *


Yadhi Rusmiadi Jashar:
Penghuni Rumah Puisi: Keterangan tambahan dari Ady Azzumar sangat bergizi. Sebagai contoh, kita cuplik sebuah puisi "Menjual Sajak". Di bagian /1/ penyair menulis 99 kali kata "proses". Mubazirkah itu? Sama sekali tidak, bahkan menguatkan makna bahwa proses kreatif penulisan sebuah puisi itu tidak mudah dan berkali-kali. Cobalah buat frase atau klausa atau kalimat pengganti ke 99 kata "Proses" yang acuan maknanya sama, misalnya klausa berikut, "proses itu berulang tiada pernah berhenti meletik di tempurung kepala" atau sebaris kalimat lain. Pasti nilai rasa dan nadanya akan jauh berkurang. Inilah hebatnya sang penyair, mampu memilih dan mengatur kata dengan tepat. Gracias. Lalu kenapa harus 99? tidak 10, seribu, atau sejuta? semua orang tahu acuan 99 itu ke mana. Penyair ingin mengatakan bahwa dalam proses melahirkan puisi tidaklah bisa dilepaskan dari campur tangan Allah. Simpulnya, dalam puisi, tanda titik (.) pun harusnya memiliki makna. Coba perhatikan puisi berikut ini:

DALAM DIAM KEPADAMU KUSERAHKAN
SELAPIS NYAWA INI UNTUK KAU TAUTKAN PADA SIAPA SAJA BIDADARI PILIHAN

...
Amin

Tanda tiga titik (.) dalam puisi di atas bukan pemerlengkap semata, tetapi memiliki makna antara lain doa seseorang yang diucapkan dalam hati.

Salam pagi yang hangat. Semoga tidak merasa digurui. Saya hanya ingin berbagi kepada parasahabat agar bisa lebih baik lagi ke depan.



* * *
contoh Puisi yang dimaksud:

Karya : Ady Azzumar

Menjual Sajak-Sajak
01/Mei/2010

Proses, proses, proses, proses, proses, proses, proses, proses, proses, proses, proses, proses, proses, proses, proses, proses, proses, proses, proses, proses, proses, proses, proses, proses, proses, proses, proses, proses, proses, proses, proses, proses, proses, proses, proses, proses, proses, proses, proses, proses, proses, proses, proses, proses, proses, proses, proses, proses, proses, proses, proses, proses, proses, proses, proses, proses, proses, proses, proses, proses, proses, proses, proses, proses, proses, proses, proses, proses, proses, proses, proses, proses, proses, proses, proses, proses, proses, proses, proses, proses, proses, proses, proses, Proses, proses, proses, proses, proses, proses, proses, proses, proses, proses, proses, proses, proses, proses, proses, proses.

99 x Aku beproses mengetik kata
yang berserakan di dinding imajinasi
menjadikanya sajak yang tersirat atau tersurat.

Sajakku:
sajak akhir
sajak awal
sajak mutlak
sajak pasangan atau sajak kembar
sajak peluk
sajak putus atau sajak retak dan sajak pecah
sajak silang atau sajak sengkelang
sajak sempurna
sajak tegak
sajak tengah
dan sajak rangkai

1
Selama empat tahun aku menulis dan menjual sajak-sajak
entah siapa yang membaca sajak-sajak itu
entah berapa yang bersinggah di media cetak
entah berapa sajak yang ditolak.

2
tuts, tuts, tuts,
tuts, tuts, tuts, tuts, tuts,
tuts…

Di balik keyboard, mesin tik, atau kertas:
(Akulah, lelaki yang selalu melahirkanmu
disaat kata harus berbicara)

3
Palembang, 1 Mei 2010
Kepada:
Sang penentu naskah
Redaktur kolom sastra
Media cetak, Koran Harian

Salam sastra salam budaya.

Dengan hormat, bersama sajak-sajak ini saya kabarkan pada diksi yang tertulis dengan pilihan-pilihan kata, saya telah menyelesaikan sebuah fablian hari ini dengan meluangkan waktu, ide dan berimajinasi. Semoga sajak ini kembali hadir di ruang kolom budaya.

Terimakasih,

4
padamu kulayarkan sebuah sajak indah
bukan sajak W.S Rendra
tapi sajak yang kubangun dari batu pualam
mulakala sepoci air teh hangat yang tersugu di samping meja kerja
memukau sebuah protes-protes yang terpendam
seekor anjing di luar kaca menegak, sambil menggonggong
ssst…
listrik padam dan sajakku hilang
ketika sebelum di save.

5
proses, proses, poses…
tuts, tuts, tuts…


(Antologi Puisi Festival Bulan Purnama Majapahit Trowulan 2010, dibukukan bersama 310 penyair)



Wassalammualaikum,

Wonosari, Januari 21.2011

3 Response to "TOP 50 Puisi Kado Untuk Indonesia"

  1. BeDa says:

    Alhamdulillah,... selamat ya puisinya masuk top 50 dan dibukukan.

    Salam ukhuwah

    Bippi says:

    selamat ya...semoga makin semangat nulis dan berkarya...amien

    Unknown says:

    Beda....... makacih. Alhamdulilah

    Kak Bippi... semangat bener semangat (^_^)

Posting Komentar

Mini GK author from Gunungkidul, Indonesia

Tiket Promo

Followers