Harapan Yang Semoga Segera Terwujud

Seperti pelangi yang setia dan berharap selalu bisa muncul usai hujan, ia mungkin saja tanpa kita tahu berdoa semoga keinginannya untuk tampil usai hujan selalu terwujud.
Mungkin sepanjang hujan, ia semakin khusyuk berdoa agar inginnya terwujud.
Hari  ke-3 ditantangan #10DaysKF adalah mengenai lima harapan yang bisa terwujud di tahun ini.
Kenapa harus dibatasi lima? Ingin aku protes tapi lalu tersadar, mungkin lima diambil agar benar-benar konsisten untuk mewujudkannya. Bukankah yang sedikit asal telaten itu lebih baik dibanding banyak namun hanya bertahan satu helaan napas?

Well, apa pun deh.

Harapanku tidak hanya tahun ini melainkan sudah sejak lama terlalu banyak. Saking banyaknya aku kadang capek duluan padahal belum mulai. Endingnya justru mengenaskan.

So, tahun ini yang kalau menurut Shio maka adalah Tahun Ayam Api, dan sebagai seorang Klan Ular Tanah, aku punya beberapa pantangan, salah satunya enggak boleh deket deket air atau laut. Lalu apakah BISA BERENANG akan jadi harapan? Bisa saja namun bukan yang utama.

Karena setidaknya inilah LIMA HARAPAN yang ingin bisa terwujud tahun ini;

1. (A) Punya Pasport dan Banyak Sponsor
     Apakah keinginan traveling adalah karena kegiatan itu ngehits? Jawabannya tentu bukan.
     Jauh sebelum gaung traveling atau jalan-jalan vakansi piknik, sejujurnya aku sudah melakukannya meski hanya jarak dekat. Aku menyebutnya #perjalananMini, sebuah kegiatan jalan kaki yang menyenangkan. Selama perjalanan aku banyak tidur di sembarang tempat, tidak jarang di stasiun atau terminal. Sudah sering ketemu hal aneh nyeleneh. Dimakimaki di masjid juga pernah. Dan yang seperti itu kadang ngangenin, membuat ketagihan sekaligus mendatangkan ide untuk MENULIS.
     Sayangnya keluarga kurang mendukung langlangkah mulian ini, konon hanya menghabiskan duwit. Makanya aku mau buktikan bahwa aku jalan gak ngabisin duwit tapi justru menghasilkan. Targetku tahun ini bisa melipir ke luar negeri dengan sponsor.
     Ngiri karena tahun lalu dan tahun ini banyak temen yang jalan gratis ke luwar nagari, sementara aku paling jauh baru sampai Palu, Sulawesi.

1. (B) Jelajah Borneo atau Nusa Tenggara Timur
 Lagi-lagi jalan, piknik, apa nggak ada keinginan lain?
     Mungkin karena aku sadar bahwa sudah tidak lagi muda. Sementara kesadaran itu nyaris terlambat. Aku baru sadar bahwa menjelajah itu sangat penting. Kadang aku ingin memberontak karena kenapa ingin ini ingin itu sulit sekali dikabulkan oleh keluarga. Dan melakukan perjalanan adalah salah satu bentuk menenangkan diri. Aku bisa mengasihani diriku sendiri ketika jauh dari orang-orang yang selama ini dekat dan melindungi (?).
     Lalu kenapa harus Borneo dan NTT? karena alam dan pedalaman yang harus dikenal. Akubasa hidup di hutan dan aku ingin mengenal mereka semakin dekat mesk aku yakin banyak resiko. Lagi, di dua  tempat ini banyak kawan yang bersedia menampung.

2. Punya domain (dot)com atau (dot)id dan konsisten nulis
    Ibarat gadis kecil yang dikucilkan teman-teman hanya karena tidak punya boneka yang sama. Gadis itu terpaksa melipir jauh jauh karena tangannya tidak memegang Barbie sementara gadis-gadis kecil yang lain saling memamerkan baju baru Boneka Barbie mereka.
     Nah, kira kira seperti itu yang aku rasain. Tidak diajak main karena blognya gratisan. Alamak. Ada banyak acara atau job yang memang mengharuskan punya blog berbayar, dan terpaksa aku gak bisa ikut. Sedih rasanya.
    Nanti kalau sudah punya domain aku harus optimal memakainya. Harus update setiap saat biar blognya enggak disarangin semut, #tsah

3. Satu panggung dengan idola sebagai narasumber acara
    Tahun lalu aku banyak diminta berbagi pengalaman (narasumber) di berbagai acara yang kebanyakan isinya kaum kaum muda. Ini adalah bagian mengharukan dari #perjalananMini. Mini GK yang udik dan bukan siapa siapa tahu tahu harus memotivasi sekian banyak kaum muda di berbagai universitas dan kota. Rasanya itu seperti hanya dalam mimpi.
    Tahun ini aku berharap banget bisa lagi diundang dalam acara sebagai narasumber dan kalau bisa sepanggung dengan pria ngehits idola bernama Tulus Angga. Harusnya aku nggak sebut nama terang tapi nggak apalah, karena siapa tahu berkat nyebut nama dia eh beneran diajakin sepanggung, apa pun bisa, kan. Lagian kami secara tidak langsung punya mimpi yang sama; semangat berbagi.
   Belum kejadian aja aku udah deg-degan, gimana nanti kalau sepanggung beneran? Aku takut nggak bisa omong. Oh iya, semoga aku bisa juga semakin memperdalam ilmu public speaking dari beliau. Cita-cita mulia.
    Bahkan sepanggung dengan idola lebih penting dibanding menghabiskan buku yang belum sempat dibaca dan hanya tergolek lemah di rak.

4. Lebih banyak menanam pohon, bunga dan tumbuhan lain
    Warna favorit aku adalah hijau. Warna lain adalah bagian dari kehidupanku. Setiap tahun ada tanaman baru ditanam dan tanaman dibabat. Sudah takdirnya seperti itu. Tahun 2016 alam banyak memberi pelajar. Dari perjalanan aku menemukan banyak hal baru. Tentang tanaman tanaman dan tentang cinta.
    Ada banyak tumbuhan yang selama ini kukira rumput liar ternyata adalah tanaman obat dan bisa dimakan pula. Dari atas gunung aku dikenalkan dengan bunga yang bisa mengganjal perut di saat lapar. Ada bunga yang bisa menjadi warna alami dan sampai pada secuil bawang yang bisa mengobati jerawat.
    Aku ingin rumahku semakin banyak tumbuhan semakin banyak warna dan pasti nanti akan semakin banyak hewan liar yang mampir.

5. Terbit buku baru dan beres proses penerjemahan novel Le Mannequin
    Ibarat tanah, maka diriku sudah mengalami musim kemarau yang berkepanjangan. Kering. Untung tidak retak karena masih banyak pohon yang mau berbagi air.
    2016 aku nggak nerbitin buku sama sekali. Tahun itu aku habiskan untuk bersosial. Macem sosialita aja, padahal gadis BPJS (budget pas-pasan jiwa sosialita). Kemana pun ada acara dikejar. Sering nggak di rumah dan banyak di jalan. Akhibatny kurang bisa konsen nulis. Mentok hanya nulis resensi buku untuk beberapa media dan ngereview produk apa saja dari sponsor. Untuk itu tahun ini (2017) harus lebih optimal lagi, jangan sampai hilang gaung kata penulis dalam sejarah hidup Mini GK. Setidaknya naskah "Rolling" bisalah terbit tahun ini. (Berdoa, aamiin).
    Setidaknya menurut gosip yang beredar tahun ini akan ada buku terbit yang ditulis oleh banyak penulis kondang Jogja. Nah, ajaibnya nama Mini GK ada di sana. Jadi bisa dipastikan tahun ini ada buah pikir yang masak dan siap dilahap siapa saja.
    Bahagia.
    Novel Le Mannequin sedang dipegang seorang kawan yang wara Wiri ke luwar nagari. Beliau sedang antusias menerjemahkan banyak buku-buku. Konon kelak buku terjemahannya akan digunakan untuk semacam saling mengenalkan penulis penulis dari berbagai negara. Aku sungguh sangat berharap rencana ini berjalan Dengan mulus tanpa hambatan. Jika kelak Le Mannequin beneran bisa dibahas di Amerika, itu akan jadi sejarah luwar biasa untuk gadis dusun macam aku. Maka dari itu, teman teman doakan, ya. Aamiin.


Setidaknya itu lima harapan yang harus terkabul tahun ini. Dan ternyata aku gak memasukkan list nikah di sana, entah, mungkin karena aku mau 'pasrah' saja. Aku juga gak menuliskan kata 'sekolah' atau 'kuliah' di sana karena aku merasa hal itu belum akan kukejar tahun ini. Tidak ada juga harapan untuk cepat bisa berenang dan setir mobil, itu semata-mata karena aku belum yakin kapan bisa memulainya dengan serius.

Untuk jalan-jalan itu baru serius. Siapa pun Anda jika ingin patner atau sekedar ingin menghabiskan duwit, silakan kontak aku dengan hesteg #gadisAnggun, nanti kita bisa ngobrolin kerjasamanya.



tertanda,
Nona Pisces yang 23 Februari nanti berulangtahun dan sudah dapat kado berupa voucher menginap di New Shapir dan satu tiket masuk ke museum Ulen Sentalu. Bukti jika dia beneran pejalan sejati 

1 Response to "Harapan Yang Semoga Segera Terwujud "

  1. Walah ini toh miniGeka; Gunung Kidul. Keren :D Amin, semoga segera terwujud harapan-harapannya. Salam kenal mbak, aku orang jogja juga sekaligus ikutan challenge ini :D

Posting Komentar

Mini GK author from Gunungkidul, Indonesia

Tiket Promo

Followers